Sejak kecil aku sudah terbiasa dengan menuliskan apa saja yang sudah aku lewati dan semua impian-impian kecilku. Saat ini pun masih tetep aku simpan semua tulisan-tulisanku sejak SD di buku harian yang aku bendel 1 box. Kalo dibaca lagi rasanya malu dan tak habis pikir dengan cara pandang ku waktu itu. Maklum sih saat itu aku masih ABG dan dokumen yang menyimpan aib berbagai hal yang memalukan tetap aku simpan sampai saat ini. Aku sendiri gak tau apa tujuanku menyimpan itu semua, tapi aku menikmati saat membaca buku-buku kumal itu. Serasa ada kepuasan tersendiri dengan menerawang jauh ke belakang mengingatkan aku pada kepolosan berpikir waktu itu.
Aku gak mengingkari dan juga gak melebih-lebihkan. Tapi sebagian besar keinginanku yang aku tuliskan waktu itu terwujud dengan segenap usaha dan doa. Aku jadi ingat nasehat salah seorang guruku "tulislah apa yang kamu inginkan, maka hal tersebut akan menjadi nyata". Ya, aku sudah membuktikannya.
Mulai dari keinginan kecilku mempunyai sahabat terbaik hingga aku kuliah ditempat yang memang aku inginkan. Semua yang dulunya aku pikir tidak mungkin dapat kuraih, Alhamdulillah aku dapat meraihnya dengan melawan segala rasa takut, menghadapi semua resiko, dan terus berdo'a kepada ALLAH SWT. Dari situ aku belajar untuk tidak takut dengan segala sesuatu yang belum aku hadapi, karena dibalik segala kesulitan yang ada, di sana ada jalan terbaik yang diberikan oleh ALLAH untukku.
Saat ini aku sudah semester 7, bukan lagi waktunya untuk main-main. Semua rencana sudah matang dalam angan-angan. Mulai dari mengerjakan skripsi, target kelulusan, target kerja, dan akhirnya menikah. Ya, menikah memang sudah terencana meski itu mungkin masih beberapa tahun lagi setelah semua target utamaku terpenuhi. Tapi sebagai seorang perempuan, menikah adalah sebuah impian yang tidak lepas dari kewajiban untuk menyempurnakan agama yang selalu ditunggu-tunggu. Semua orang mulai dari tetangga dsampai keluarga selalu menyelingi kata "menikah" dalam setiap candaannya denganku. "please dehh... aku masih 21 tahun.." itu yang slalu terbesit dalam hatiku. Tapi aku menahannya dan hanya bisa tersenyum.
Bukannya aku gak mau, tapi itu masih jauh dari bayanganku. Alasannya mudah saja, karena aku masih menunggu seseorang. Iya, seseorang...
Dia bukanlah pangeran tampan dari negeri dongeng yang membawa kuda putih. Dia bukan saudagar kaya yang membawakan banyak intan berlian. Tapi dia adalah seseorang yang dikirimkan Allah untukku yang mencintai aku karena Ridho-Nya. Yang membimbingku dengan penuh kesabaran menuju Surga-Nya.
Blog List
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
aamiin :)
BalasHapusmaku masih 20 tahun
BalasHapusahahaha
@Mbak Rakyan: makassii mbaakk :D
BalasHapus@kopi susu: hhmmmm iya iya,,, yang masih mudaaa.... :)
ya sebenarnya kita sepantaran
BalasHapuskarena masuk sekolahnya kecepetan
moga aja
lancar dan selalu diberi kemudahan
aamiin
Ingat-ingat pesen mama yah? Jangan pacaran dulu hehehe...piss salam kenal mbak:) mampir yo?
BalasHapus